Ternyata Tarif Listrik Di Indonesia Lebih Mahal Di Banding Negara Lainya – Tarif listrik industri di Indonesia bukanlah yang paling murah, namun juga bukanlah yang termahal di lokasi Asia Tenggara. Per Mei 2017, tarif listrik untuk kelompok pelanggan Industri Besar-TT (Tegangang Tinggi) yaitu Rp 997/kWh.
Tarif listrik industri di Indonesia masih tetap kompetitif di banding Thailand, Singapura, serta Filipina. Di Thailand Rp 1. 034/kWh, Rp 1. 382 di Singapura, serta Rp 1. 417/kWh di Filipina.
Namun industri besar di Malaysia serta Vietnam memperoleh tarif yang lebih murah di banding di Indonesia, yaitu Rp 891/kWh di Malaysia serta Rp 894/kWh di Vietnam.
Sedang untuk pelanggan kelompok Industri Menengah-TM (Tegangan Menengah) , di Indonesia tarifnya Rp 1. 115/kWh, kalah efektif di banding Malaysia, Thailand, serta Vietnam. Di Malaysia cuma Rp 952/kWh, Thailand Rp 1. 034/kWh, serta Vietnam Rp 940/kWh.
Sedang di banding Singapura yang menempatkan tarif Rp 1. 419/kWh serta Filipina Rp 1. 425/kWh, Indonesia masih tetap lebih efektif.
Kepala Unit Komunikasi Korporat PLN, I Made Suprateka, menerangkan tarif listrik di Vietnam dapat begitu efektif terlebih karna keadaan alam. Vietnam bukanlah negara kepulauan seperti Indonesia, mereka dapat membuat jaringan listrik yang terintegrasi di semua wilayahnya.
Diluar itu, Vietnam juga miliki sungai-sungai yang bisa digunakan jadi sumber daya listrik. Vietnam banyak memakai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang harga listriknya murah.
” Ada advantage (keuntungan) yg tidak kita punyai. Vietnam bukanlah negara kepulauan. Mereka banyak juga gunakan PLTA, ” kata Made pada detikFinance, Kamis (6/7/2017) .
Indonesia yang disebut negara kepulauan pasti tidak dapat membuat jaringan yang terintegrasi di semua lokasi seperti Vietnam. Diluar itu, terdapat beberapa daerah terpencil, pulau-pulau terluar yang cuma dapat dilistriki dengan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) .
Pemakaian PLTD pasti membuat cost pokok penyediaan (BPP) listrik jadi mahal karna bahan bakar minyak (BBM) yang harga nya tinggi.
” Kita negara kepulauan, kita tidak dapat melepas daerah terpencil yang perlu kita terangi juga. Bila di daerah terpencil, untuk melistrikinya sangat terpaksa gunakan PLTD, ” ucapnya.
Walau sekian, PLN berusaha selalu agar tarif listrik di Indonesia dapat menyaingi Vietnam, efisiensi selalu dikerjakan. Umpamanya dengan selalu menghimpit pemakaian BBM dalam bauran daya PLN.
” Kita lakukan efisiensi, pembangkit-pembangkit yang tidak ekonomis ditukar, PLTD-PLTD ditukar, kita konversi ke batu bara serta sumber daya beda yang lebih murah, ” kata Made.
Pihaknya optimis dapat membuat tarif listrik ke depan semakin murah seperti arahan dari Menteri ESDM, Ignasius Jonan. ” Bila itu kebijakan pemerintah, pasti PLN lakukan tindakan, kami percaya dapat, ” tutupnya. (mca/wdl)